Parna di Simalungun Dukung Rudolf Valentino Saragih Menuju Senayan

pengurus Tumpuan Parna Dolok Silau Sekitarnya, melakukan pertemuan penuh keakraban dengan Rudolf Valentino Saragih, Jumat (31/3/2023).

topmetro.news – Ada pepatah Batak menyebut begini, ‘Songon suhat i robean marsitungkol-tungkolan’.

Dengan semangat itu pula beberapa pengurus Tumpuan Parna Dolok Silau Sekitarnya, melakukan pertemuan penuh keakraban dengan Rudolf Valentino Saragih, Jumat (31/3/2023).

Kegiatan digelar di Cafe Sopou, Bandar Raya, Kabupaten Simalungun.

Terlihat Rudolf dalam kegiatan bersama sanina-saninanya begitu dekat dan akrab. Berkali-kali terucap ujaran penuh semangat, “Anggo hita pelang marsidukungan ise nari.”

Dalam diskusi tersebut, Rudolf menyampaikan niat luhurnya maju menuju DPR RI dari Dapil Sumut III bersama PDI Perjuangan.

Dia mengutarakan keinginan melayani lebih luas, teristimewa ke daerah asalnya di Tano Habonaron do Bona, yakni Kabupaten Simalungun.

“Banyak hal yang perlu diperjuangkan di DPR RI untuk kebaikan masyarakat,” tutur alumnus Fakultas Ekonomi USU dan pensiunan pimpinan Bank Tabungan Negara tersebut.

Merespons niat Rudolf, para saninanya begitu bersemangat.

Agus Simarmata, sebagai Ketua Tumpuan Parna Silau Marawan yang juga pengusaha Goky Musik Saribu Dolok, menyampaikan siap mendukung.

“Kami akan berjuang sehormat-hormatnya bersama bapa anggi,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Taman Simarmata, yang juga dikenal sebagai protokol Dolok Silau asal Saran Padang. “Sebagai saninamu kami akan bekerja,” katanya.

Menutup acara, Albert Sinaga yang merupakan politisi senior di Kabupaten Simalungun dan kali ini mendampingi Rudolf, menyampaikan terima kasih kepada para pengurus Tumpuan Parna.

Albert berharap, jalinan komunikasi akan terus berjalan demi harapan bersama Rudolf mendapat kursi di Senayan.

Ia turut menitipkan salam kasih dari Rudolf kepada semua keluarga besar Parna yang tersebar di sekitaran Saran Padang, Pagar Dolok, Silau Marawan, Raya Dolok, Bosi Sinombah, Nagori Bosi Bandar Mariah, Dolok Maraja, dan yang lainnya.

penulis | Agustian Tarigan

Related posts

Leave a Comment